Seorang Buddha memprotes penganiyaan umat Buddha oleh pemerintah Vietnam Selatan yang Katolik-Roma dengan cara membakar dirinya, kejadian ini trejadi di jalan raya kota Saigon pada 11 Juni 63. seorang buddha ini bernama Thích Quảng Durc. Dan ahirnya ia meninggal dunia.
Pada pagi hari beredar kabar bahwa akan terjadi kejadian penting di depan kedutaan Kamboja di Saigon. Tak lama kemudian, sekitar 359 biarawati berarak-arak mendatangin kedutaan kamboja tersebut. mereka memperotes kebijakan pemerintah presiden Ngô Đình Diệm yang mendiskriminasi umat buddha.
Aksi bakar diri ini, Thích Quảng Durc ditemani oleh dua biarawan lain. Salah satu dari mereka meletakkan bantal di jalan, dan satu lagi membuka bagasi mobil kemudian menurunkan drigen berisi 5 galon bensin. ia duduk dengan tenang. Ia mengambil posisi meditasi lotus di atas bantal. Kemudian seorang biarawan menuangkan bensin sampai habis di atas Durc. Lalu ia memutar tasbih sambil mengucapkan doa pendek, menyalakan korek api dan menjatuhkannya.
Tanpa waktu lama api pun membakar jubah dan badan Durc. Dan asap hitam pun mengepul.Orang yang melihat kejadian tersebut sangat terkejud, suasana menjadi hening, tetapi beberapa saat kemudian ada yang menjerit-jerit dan ada pula yang berdoa.
Jasad dari Durc dikermasi ulang dan jantungya disimpan di pagoda Xá Lợi sebagai lambang welas asih seorang buddha.