Hasil Jepretannya

Thursday, May 23, 2013



Tutorial Lensa Fisheye Sederhana

Tips membuat lensa fisheye sederhana pake bahan dan alat yang sederhana juga

Bahan-bahannya :
1. Kemasan Bekas roll film
2. lakban item
3. lem super / alteco.. or whatever lem apapun yang ente tau hehe
4. gunting berwarna pink (biar unyu:$)
5. cutter berkarat (biar serem gan *mata belo*)
6. peephole (itu tuh lensa untuk di pintu2 rumah atau hotel)
7. Kamera (terserah mau kamera digital atau poket atau kamera teman agan pun bebaas haha)
8. duit untuk beli bahan2 nya yaa hahaha
9. kemauan dan tekad yang kuat gan *harus itu!

Cara buatnya :
> potong kedua sisi tempat bekas roll film
> Lapisin permukaannya RollFilm tadi dengan lakban item
> Bolongin tutup roll film tersebut, diameter jgn gede2 ya gan, kira-kira 5mm cukup, tujuannya buat lubang supaya peephole bisa masuk ke dalah tempat roll film.
> kalo udah pas trus lu lem ntuh peepholenya. dikit2 aja, yang penting merekat kuat di tempat roll filmnya.
> Kalo udah di tempelin, tunggu sampai bener2 merekat, kira-kira 10 menit supaya lem bener2 udah nempel.
> Kalo Udaah, Pasang Lens Ke Kamera Digital yang agan punya 
> Beres deh 

Nih contoh gambarnya 





Contoh Jepretan Pinhole





Diameter dari sebuah kaleng juga menentukan lengkungan dari hasil gambar. 


Tutorial Pinhole Camera

Bahan dan alat:

  • Kaleng susu 800 gr bentuk silinder 1 buah
  • Almunium foil gulung/potongan kaleng softdrink 1 buah
  • Cat semprot warna hitam pekat (dull black)
  • Lakban hitam ukuran besar secukupnya
  • Doubletape secukupnya
  • Karton hitam secukupnya
  • Karet gelang 2 buah
  • Cutter dan palu
  • Jarum jahit atau jarum pentul
  • Gunting
  • Kaca/mika
  • Amplas besi
Cara membuat Kamera Lubang Jarum :
1. Buat lubang pada dinding kaleng untuk meletakan lensa KLJ menggunakan cutter .
   
2. Haluskan bekas potongan dengan amplas .
3. Cat bagian dalam kaleng rokok dengan warna hitam pekat (dull black) lalu keringkan. Warna hitam berguna untuk mengurangi refleksi cahaya yang tidak diinginkan .

4. Membuat lensa KLJ; siapkan potongan almunium foil atau almunium bekas kaleng softdrink .
5. Lubangi bagian tengah almunium foil ataualmunium bekas kaleng softdrink untuk memasukan cahaya. Caranya, letakan almunium foil diatas permukaan keras dan rata misalnya menggunakan alas kaca atau mika. Jika menggunakan almunium bekas kaleng softdrink perlu di tipiskan menggunakan amplas di bagian tengahnya. Untuk membuat lubang dengan cara tekan dan putar jarum sampai terbentuk lubang sebesar jarum (baiknya lubang jangan terlalu besar) .


6. Siapkan karton hitam ukuran 5 X 5 cm, lalu lubangi bagian tengahnya berukuran 3,5 X 3,5 cm.


7. Dengan bantuan doubletape, tempelkan lensa KLJ pada karton hitam (berlubang) sehingga lensa KLJ sementara sudah terbentuk .


8. Dengan bantuan double tape, tempelkan lensa KLJ pada bagian dinding kaleng yang sudah berlubang dan usahakan lubang jarum harus tepat berada di tengah dengan cara mengintip pada bagian dalam kaleng sebelum ditempelkan .



9. Untuk meyakinkan tidak adanya bocoran cahaya, tutup sekeliling lensa KLJ dengan lakban hitam baik di bagian dalam maupun luar kaleng .
10. Jepretan (shutter); lingkarkan potongan karton hitam berukuran 9 X 9 cm dibagian atas lensa KLJ .
11. Pasangkan dua buah karet gelang untuk menjaga agar posisi kertas tetap stabil .
12. Periksa posisi jepretan. Geser ke kanan dan kiri untuk menguji lancar tidaknya gerakan jepretan tersebut. Jika perlu ganti dengan karet yang lebih longgar agar lebih lancar .
13. Dan akhirnya Kamera Lubang Jarum siap digunakan .
Bahan dan Proses Terjadinya Gambar
Pada dasarnya , film negatif warna atauhitam putih (HP), film ortho maupun film positif (slide), bisa digunakan untuk pemotretan KLJ. Uniknya, selain menggunakan film-film tesebut, kertas foto pun dapat digunakan atau difungsikan sebagai pengganti film negatif, khususnya kertas foto warna atau hitam putih. Pada percobaan kali ini, pemotretan menggunakan kertas foto HP yang akan dibahas. Ragam merek dan ukuran kertas HP di pasaran cukup banyak, bervariasi dan masing-masing memiliki reaksi yang berbeda saat digunakan.
Kamera lubang jarum tidak memiliki “lensa” maupun pengatur jarak fokus. Hanya, terdapat celah cahaya yang besarnya selubang jarum. Walaupun demikian, cukup meyakinkan dan mampu merekam gambar dengan baik. Walaupun tanpa bantuan lensa, celah cahaya yang sangta kecil ini sangat membantu dalam membangun imaji yang cukup tajam. Asalkan jarak bidiknya tidak terlalu dekat, pasti hasilnya fokus.
Waktu pencahayaan merupakan salah satu peristiwa yang terjadi pada proses fotografi. Cahaya pantulan sebuah benda masuk melalui celah cahaya ke dalam kamera atau ruang. Di dalam ruang film, cahaya pantulan ini akan membentuk sebuah bayangan gambar. Selanjutnya mengabadikan peristiwa ini. Dibuatlah film atau kertas dilumuri bahan kimia yang bisa bereaksi jika terkena cahaya.

Berbagi pengalaman

Tuesday, May 21, 2013

     Selama kuliah di Institute Seni Indoneisa, banyak banget pelajaran dan pengalaman-pengalaman yang ganys dapet. Mulai dari pelajarannya sampe cara kita bergaul dengan lingkungan dan orang-orangnya. 
     Belajar Fotografi itu susah-susah gampang, jika kita sudah menguasai teknik dan komposisi, selanjutnya kita melatih rasa kita untuk pengambilan suatu gambar. Karena rasa atau feeling yang paling utama yang harus kita latih. Dan melatih rasa ini tidak hanya 1x pembelajaran atau praktek saja agar kepekaan terlatih, tetapi harus berulang-ulang kali kita melakukan latihan, agar rasa atau kepekaan kita terbiasa. Dan menghasilkan gambar yang menarik dan langsung bisa dimengerti oleh orang awam.
    Belajar tidak cukup hanya di kampus saja, tetapi di luar kampus pun banyak sekali pembelajaran yang kita bisa ambil. Jadi banyak-banyak lah bergaul dan mempunyai teman.

Cukup itu dulu aja yah yang ganys bagi tentang pengalaman kuliah di Institut Seni Indonesia, Jurusan Fotografi,. makasih :)

Belajar part 2



 


Belajar-belajar :)






Imogiri







Prambanan










Melasti






Karyaku :)

Karya-karya Arbain Rambey




\





Fotografer Jurnalistik


      
 
 
            Salah satu fotografer Jurnalistik Yaitu Arbain Rambey. Lahir pada tahun 1961, dan 
merupakan pemegang gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988. Salah satu buku karya fotonya adalah ‘Indonesia, Mist of Time’ yang diterbitkan oleh Waterous & Co. di London pada tahun 2005. Arbain adalah pemenang beberapa penghargaan fotografi dari berbagai lomba foto bertaraf nasional dan internasional seperti Juara Tunggal Festival Seni Internasional Art Summit 1999, serta memenangkan medali perunggu 2 tahun berturut-turut pada Lomba Salon Foto untuk tahun 2006 dan 2007. Selain bekerja sebagai fotografer di Harian Kompas, Arbain juga mengajar di beberapa universitas seperti Universitas Pelita Harapan, Universitas Media Nusantara dan Darwis School of Photography. Arbain juga kerap mengadakan pameran foto baik secara bersama dengan fotografer lain atau pameran foto tunggal seperti Ekspresi (Medan, 2002), Mandailing (Medan, 2002), Senyap (Bentara Budaya, Jakarta, 2004) dan Colour of Indonesia (Galeri Cahaya, Jakarta, 2004).

http://duniafotokita.blogspot.com/2011/12/profil-singkat-arbain-rambey.html

Beberapa Foto Jurnalistik

Monday, May 20, 2013




https://www.google.co.id/search?q=foto+jurnalistik&hl=id&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=zDiaUafAJMeLrQen-oHIAw&sqi=2&ved=0CAcQ_AUoAQ&biw=1440&bih=767#imgrc=_


Jurnalis

Nilai suatu foto ditentukan oleh beberapa unsur:
1. Aktualitas.
2. Berhubungan dengan berita.
3. Kejadian luar biasa.
4. Promosi.
5. Kepentingan.
6. Human Interest.
7. Universal.

jenis Foto jurnalistik 
1.Spot news : Foto-foto insidential/tanpa perencanaan. (foto bencana, kerusuhan).
2.General news : Foto yang terencana (foto kegiatan penting, foto olahraga).
3.Foto Feature : Foto untuk mendukung suatu artikel.
4.Esai Foto : Kumpulan beberapa foto yang dapat bercerita.

    sukses atau tidaknya sebuah foto jurnalistik tergantung pada persiapan yang matang dan kerja keras bukan pada keberuntungan. Etika, empati, nurani merupakan hal yang amat penting dan sebuah nilai lebih yang ada dalam diri jurnalis foto. Seorang jurnalis foto harus bisa menggambarkan kejadian sesungguhnya lewat karya fotonya, intinya foto yang dihasilkan harus bisa bercerita sehingga tanpa harus menjelaskan orang sudah mengerti isi dari foto tersebut dan tanpa memanipulasi foto tersebut. 
 
http://www.salatigakota.com/sk-465-fotografer-jurnalistik.html
 
 

Ciri-Ciri

     Fotografi Jurnalistik merupakan suatu kegiatan fotografi yang cenderung mengandung unsur berita.
Ciri-ciri foto jurnalis:
1.Memiliki nilai berita.
2.Melengkapi suatu berita/artikel.
3.Dimuat dalam suatu media.

   Sebuah foto dapat berdiri sendiri, tapi jurnalistik tanpa foto rasanya kurang lengkap, karena foto merupakan salah satu media visual untuk merekam/mengabadikan atau menceritakan suatu peristiwa. Foto jurnalistik adalah bagian dari foto dokumentasi. Yang membedakan antara foto dokumentasi dengan foto jurnalis hanya terbatas pada apakah foto itu dipublikasikan atau tidak.

Pernahkah kalian mengetauhi apa saja yang dirasakan oleh seorang Jurnalis ketika mereka mencari berita ?

    Banyak yang harus di korbankan atau di perjuangkan ketika mereka mencari sebuah berita. Yaitu meninggalkan keluarga, harus mempersiapkan mental dan fisik yang kuat, harus cerdas dalam membaca situasi yang sedang terjadi. Dikarenakan jika menjadi Jurnalis perang, mereka harus cerdas membaca situasi di karenakan mereka mempertaruhkan nyawa mereka sendiri demi sebuah berita. 
Seringkali kita melihat berita-berita yang memberitahukan bawah seorang wartawan tertembak hingga meninggal dunia, disandera hingga berhari-hari bahkan berbulan-bulan hanya demi sebuah berita. 
Jadi banyak perjuangan yang harus di hadapi oleh seorang Jurnalistik. Tetapi bagi mereka yang sangat menyukasi tantangan, hal-hal tersebut menjadi kenikmatan tersendiri dan tidak pernah merasa kapok untuk menghadapi tantangan demi tantangan yang dihadapi. 

Apakah kalian tau keluh kesah seorang Jurnalis ?

Sejarah Jurnalisme Indonesia

       Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut. awal mula penerbitan media massa di karenakan penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg.
Perkembangan Jurnalistik di Indonesia berawal dari Belanda . Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timur, Bintang Barat, Java Bode, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit. Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.

        Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indoneisa (RRI) sebagai media komunikasi. Dan Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi jurnalisme.
Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia (TVRI) muncul dengan teknologi layar hitam putih.
Di masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan (pemberantasan) media massa.
Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh nyata dalam sensor kekuasaan ini.
       
      Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan (Deppen) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto sebagai Presiden RI, pada 1998. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi kewartawanan.
Kegiatan jurnalisme diatur dengan Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik yang dikeluarkan Dewan Pers.
 
http://wahyusafitrii.blogspot.com/2012/10/pengertian-dan-sejarah-jurnalistik.html

Perkembangan Jurnalistik

China
Pada perkembangan selanjutnya, tradisi menulis berlanjut di cina. Surat kabar pertama pun lahir, King Pao. Surat kabar yang mengabarkan titah kaisar.  Pada masa itu, orang Eropa mengandalkan para penyair dari hall ke hall untuk mengabarkan kisah para raja dan pahlawan.
Perkembangan berlangsung pada abad pertengahan. Yakni, hadirnya mesin cetak. Guttenberg (1450), benar-benar merevolusi dunia. Kehadiran mesin cetak telah membawa jurnalisme mencapai masa kejayaan. Kemudian, lahir media massa pertama di Eropa untuk semua kalangan. media masa itu bernama Gazzeta di Venesia.


Amerika
Di Amerika Utara, perkembangan pers mengikuti sejarah unik penjajahan Inggris pada dataran kolonialnya. Orang kolonial Amerika Utara itu, bahkan memulihkan nama journalism sebagai kegiatan pencarian berita. Sementara di tanah Inggris sendiri, lahir Oxford Gazzete. Nama newspapper mulai digunakan menggantikan Gazzete yang berbau pizza Italia.
Pada masa awal revolusi Industri, masa Descartes usai mencerahkan Eropa dengan filsafat ilmunya, jurnalistik mulai dipandang sebagai ilmu baru di ranah sosial. Karl Bucher dan Max Weber di Universitas Basel Swiss memperkenalkan cabang baru ilmu persuratkabaran, Zeitungkunde pada 1884.
Di Amerika Utara, lahirlah sekolah beken dalam urusan jurnalis, Columbia School of Journalism pada 1912 oleh Joseph Pulitzer. Pada abad ke-20, kepakaran dan profesi semakin mencair. Ilmu dan teori jurnalisme semakin berkembang, kode etik dilahirkan, teknik pemberitaan diperluas. Nama-nama harum, seperti Hunter S. Thompson, Hearst, atau Tom Wolfe, mengembangkan jurnalisme sebagai teknik dan konglomerasi.


http://topanyurnalis69.wordpress.com/2012/10/09/sejarah-jurnalistik-dan-perkembangannya-di-indonesia/

Sejarah Jurnalistik

          Disini menjelaskan dan menerangkan sejarah dari jurnalistik. Para ahli senantiasa mengacu pada jaman Romawi masa Julius Caesar (100-44 SM). Jules meneruskan tradisi raja-raja terdahulu untuk menyiarkan kabar mengenai keputusan senat di papan pengumuman, Acta Diurna. Jules berpikir, walaupun kekuasaannya tanpa batas, ia harus mendapatkan inisiasi dari publik Roma.

Istilah dari Jurnalis

        Sejak zaman itu, dikenal istilah Jurnalis yang berasal dari kata diurnalis atau mereka yang menjadi juru tulis dalam musyawarah. Padahal, jika para ahli sains percaya adanya agama, perkembangan jurnalistik sudah ada pada masa sebelum Jules. Misalnya, catatan Eumenes, 363 SM. Ia telah membuat kisah orang-orang ternama masa itu, dari Alexander yang agung sampai Aristoteles. Lebih jauh lagi beribu tahun ke belakang adalah masa Nabi Nuh.
 Saat banjir besar melanda bumi atau berakhirnya zaman es, jurnalistik sudah terbangun. Nabi Nuh AS membutuhkan kabar yang akurat dan faktual tentang kondisi daratan. Dikirimlah jurnalis dadakan yaitu seekor burung merpati yang bisa dipercaya karena memiliki kemampuan “radar magnetis” dan otak kecil alat navigasi di hidungnya.
Merpati itu terbang berkeliling hingga menemukan ranting zaitun yang terlihat dilautan luas. Ranting itu dipatuk, lantas dibawa kehadapan Nabi Nuh. Sehingga Nabi Nuh mengetahui keadaan daratan.

Kesimpulan

Saturday, May 18, 2013

    Jadi seorang wartawan yang profesional harus mengerti dan paham kode etika wartawan jurnalistik. Yaitu harus menunjukan Identitas diri, tidak berbohong, tidak memihak kesalah satu pihak, tidak melakukan kasus suap menyuap, menghormati pegalaman traumatik dari narasumber, tidak menyalah gunakan profesi, memberikan berita yang akurat dan yang paling penting adalah BERBICARA FAKTA !


www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CGYQFjAF&url=http%3A%2F%2Fcatatancalonjurnalis.blogspot.com%2F2012%2F04%2Fhukum-dan-etika-jurnalistik.html&ei=jjKXUb6BK83prQfBv4CIDg&usg=AFQjCNHbVeaC6tL7dkay1Da7LzEEvL0j7g&sig2=ufX5H-dCmF2P50DptPC7_A&bvm=bv.46751780,d.bmk

Jujur !

Wartawan tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul :
a. Bohong berarti sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya oleh wartawan sebagai hal yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
b. Fitnah berarti tuduhan tanpa dasar yang dilakukan secara sengaja dengan niat buruk.
c. Sadis berarti kejam dan tidak mengenal belas kasihan.
d. Cabul berarti penggambaran tingkah laku secara erotis dengan foto, gambar, suara, grafis atau tulisan yang semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi.
e. Dalam penyiaran gambar dan suara dari arsip, wartawan mencantumkan waktu pengambilan gambar dan suara.

http://catatancalonjurnalis.blogspot.com/2012/04/hukum-dan-etika-jurnalistik.html

Profesionalitas Wartawan

Cara-cara yang profesional bagi seorang wartawan adalah:
a. menunjukkan identitas diri kepada narasumber;
b. menghormati hak privasi;
c. tidak menyuap;
d. menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya;
e. rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang;
f. menghormati pengalaman traumatik narasumber dalam penyajian gambar, foto, suara;
g. tidak melakukan plagiat, termasuk menyatakan hasil liputan wartawan lain sebagai karya sendiri;
h. penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbangkan untuk peliputan berita investigasi bagi kepentingan publik.

http://catatancalonjurnalis.blogspot.com/2012/04/hukum-dan-etika-jurnalistik.html

Apa itu etika ?

Etika mempunyai dua makna yaitu:
Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos (tunggal) atau ta etha (jamak) yang berarti watak, kebiasaan dan adat istiadat. Pengertian ini berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun suatu masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain.
Pengertian etika yang pertama, indentik dengan pengertian moralitas.
Moralitas berasal dari bahasa latin, mos (tunggal) atau mores (jamak) yang berarti adat istiadat atau kebiasaan.
Jadi etika dan moralitas mempunyai arti yang sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang konstan dan terulang dalam kurun waktu sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
Pengertian etika yang kedua berbeda dengan moralitas.
Etika dalam pengertian kedua ini dipahami sebagai filsafat moral atau ilmu yang menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat  dan memahami nilai dan norma moral serta permasalahan-permasalahan moral yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat.


?

Apa Itu ETIKA JURNALISTIK ?

Contoh Metode EDFAT

Contoh gambar metode EDFAT :

Entire 





Detail

 

Framing





Angle




Time



https://www.google.com/search?q=komposisi+fotografi&hl=en&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=9yeXUcDUIY_zrQeRzIE4&ved=0CAcQ_AUoAQ&biw=1440&bih=734#hl=en&tbm=isch&sa=1&q=foto+motode+edfat&oq=foto+motode+edfat&gs_l=img.3...1695264.1710062.0.1710652.46.38.5.1.1.10.207.4002.12j24j1.37.0...0.0...1c.1.14.img.rk28GbIbLr0&bav=on.2,or.r_cp.r_qf.&bvm=bv.46751780,d.bmk&fp=4af7657d95f899db&biw=1440&bih=734