Disini menjelaskan dan menerangkan sejarah dari jurnalistik. Para ahli senantiasa mengacu pada jaman Romawi masa Julius Caesar (100-44 SM). Jules meneruskan
tradisi raja-raja terdahulu untuk menyiarkan kabar mengenai keputusan
senat di papan pengumuman, Acta Diurna. Jules berpikir, walaupun
kekuasaannya tanpa batas, ia harus mendapatkan inisiasi dari publik
Roma.
Istilah dari Jurnalis
Sejak zaman itu, dikenal istilah Jurnalis
yang berasal dari kata diurnalis atau mereka yang menjadi juru tulis dalam musyawarah. Padahal, jika para ahli sains percaya adanya agama, perkembangan
jurnalistik sudah ada pada masa sebelum Jules. Misalnya, catatan
Eumenes, 363 SM. Ia telah membuat kisah orang-orang ternama masa itu,
dari Alexander yang agung sampai Aristoteles. Lebih jauh lagi beribu
tahun ke belakang adalah masa Nabi Nuh.
Saat banjir besar melanda bumi atau berakhirnya zaman es, jurnalistik sudah
terbangun. Nabi Nuh AS membutuhkan kabar yang akurat dan faktual tentang
kondisi daratan. Dikirimlah jurnalis dadakan yaitu seekor burung merpati yang bisa dipercaya
karena memiliki kemampuan “radar magnetis” dan otak kecil alat navigasi
di hidungnya.
Merpati itu terbang berkeliling hingga menemukan ranting zaitun yang terlihat dilautan luas. Ranting itu dipatuk, lantas dibawa kehadapan Nabi Nuh. Sehingga Nabi Nuh mengetahui keadaan daratan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment