Sejarah Jurnalisme Indonesia

Monday, May 20, 2013

       Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut. awal mula penerbitan media massa di karenakan penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg.
Perkembangan Jurnalistik di Indonesia berawal dari Belanda . Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timur, Bintang Barat, Java Bode, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit. Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.

        Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indoneisa (RRI) sebagai media komunikasi. Dan Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi jurnalisme.
Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia (TVRI) muncul dengan teknologi layar hitam putih.
Di masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan (pemberantasan) media massa.
Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh nyata dalam sensor kekuasaan ini.
       
      Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan (Deppen) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto sebagai Presiden RI, pada 1998. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi kewartawanan.
Kegiatan jurnalisme diatur dengan Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik yang dikeluarkan Dewan Pers.
 
http://wahyusafitrii.blogspot.com/2012/10/pengertian-dan-sejarah-jurnalistik.html

0 comments:

Post a Comment